Nama: Tegar Rizky Wicaksono
NPM: 37416339
Kelas: 3ID09
Mata Kuliah: Pengetahuan Lingkungan
Dosen: Adi Pramudyo
Universitas Gunadarma
EKOLOGI
Ekologi
merupakan sebuah ilmu yang isinya mempelajari hubungan timbal balik atau
interaksi-interaksi yang terjadi antar orgasnisme hidup dengan lingkungannya
atau sederhananya, ekologi adalah interaksi antar sesama makhluk hidup ataupun makhluk
hidup dengan lingkungannya. Ekologi merupakan disiplin baru dari biologi yang
baru muncul pada tahun 70-an. tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang
besar terhadap proses biologi yang menjembatani antara ilmu alam dan ilmu
sosial. Ekologi sebenarnya mempertanyakan tentang berbagai hal seperti :
1. Bagaimana
cara spesies dapat beradaptasi didalam habitatnya
2. Bagaimana
individu yang ada didalam spesies itu diatur
3. Bagaimana
cara mereka untuk mencukupi materi serta energi
4. Bagaimana
alam kehidupan ini bekerja
5. Bagaimana
cara makhluk hidup berinteraksi dengan spesies lain
6. Apa-apa
saja yang dibutuhkan dari habitatnya untuk melangsungkan sebuah kehidupan.
Dalam ilmu ekologi, biotop adalah suatu tempat yang sama dimana pada
tempat tersebut hidup berbagai kelompok spesies (mereka berbagi habitat yang
sama)., sedangkan bioma merupakan kelompok hewan ataupun tumbuhan yang ada pada
suatu habitat di suatu lokasi-lokasi geografis tertentu. Ekologi sendiri
merupakan dasar pokok ilmu lingkungan, karena inti dari permasalahan lingkungan
hidup yang ada khususnya pada sekarang ini adalah ekologi, yaitu hubungan
makluk hidup, khususnya manusia dengan lingkunganya. Komponen-komponen tersebut
berada pada suatu tempat dan berinteraksi satu sama lain membentuk sebuah
kesatuan yang teratur. Contohnya, pada suatu ekosistem kolam ikan, ekosistem
ini terdiri dari ikan, tumbuhan air, plankton yang berada di air termasuk
kedalam komponen biotik, sedangkan yang termasuk kedalam komponen abiotik
adalah air, pasir atau tanah, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam
air.
ILMU
LINGKUNGAN
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar kita, terdiri
atas sesuatu yang hidup ataupun yang tidak hidup, sedangkan ilmu Lingkungan merupakan
suatu ilmu yang mempelajari ekologi yang menerapkan berbagai prinsip, azas dan konsep
kepada masalah yang lebih luas di dalam kehidupan manusia serta lingkungannya.
Oleh karena itu, ilmu lngkungan dapat dikatakan juga sebagai applied ecology
atau ekologi terapan. Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan berbagai macam ilmu
yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara jasad hidup dengan lingkungan
sekitarnya.
Ilmu lingkungan dalam
bahasa inggris adalah environmental science atau disebut juga envirology
merupakan sebuah studi yang sistematis tentang lingkungan hidup serta kedudukan-kedudukan
manusia yang pantas didalamnya. Ilmu lingkungan adalah sebuah perpaduan konsep
dan azas dari berbagai ilmu, terutama ekologi. Ilmu lainnya adalah biologi, hidrologi,
biokimia, meteorologi, oceanografi, geografi, ilmu tanah, ekonomi, demografi,
dan sebagainya, yang memiliki tujuan untuk mempelajari serta memecahkan masalah
yang berhubungan dengan hubungan antara mahluk hidup dan lingkungannya.
ASAS-ASAS ILMU LINGKUNGAN
Asas didalam suatu ilmu
pada dasarnya adalah penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian
digunakan sebagai landasan untuk menguraikan gejala (fenomena) dan situasi yang
lebih spesifik.
ASAS 1
Energi yang memasuki suatu
organisme hidup ataupun ekosistem dapat dianggap atau dikatakan sebagai energi
yang tersimpan atau juga terlepaskan. Asas 1 ini dapat disebut juga sebagai
hukum konservasi energi, atau dalam ilmu fisika sering disebut sebagai hukum
termodinamika pertama. Asas ini menjelaskan bahwa energi bisa dirubah, dan
energi yang memasuki jasad hidup ataupun ekosistem dapat dianggap sebagai
energi yang tersimpan atau juga yang terlepaskan.
ASAS 2
Asas dapat dikatakan juga
sebagai hukum termodinamika 2, Ini artinya energi yang tak akan dapat hilang
dari alam raya ini, tapi energi tersebut akan terus menerus diubah kedalam
bentuk yang kurang bermanfaat. Secara keseluruhan energi di planet kita ini
terdegradasi dalam bentuk panas tanpa balik, yang kemudian beradiasi ke
angkasa.
ASAS 3
Pengubahan energi yang
dilakukan oleh sistem biologi haruslah berlangsung pada kecepatan yang setara
dengan materi dan energi yang ada di lingkungannya. Pengaruh ruang secara asas
yaitu beranalogi dengan materi dan juga energi sebagai sumber alam. Asas 3 ini
memiliki implikasi-implikasi yang penting bagi kehidupan manusia untuk mencapai
suatu kesejahteraannya
ASAS 4
Asas 4 ini mengandung arti
bahwa pengadaan sumber alam memiliki batas optimum atau batas maksimum, maupun
batas minimum. Pengadaan sumber alam akan mengurangi daya kegiatan sistem
biologi. Dari sini dapat ditarik suatu arti yang penting, yaitu dengan adanya
suatu ukuran optimum pengadaan sumber alam untuk suatu populasi, maka naik atau turunnya jumlah individu populasi itu bergantung
kepada pengadaan sumber alam pada jumlah-jumlah tertentu.
ASAS 5
Asas 5 ini terdapat dua buah
hal penting, pertama adalah jenis sumber alam yang tidak bisa menimbulkan suatu
rangsangan untuk penggunaan lebih lanjut, sedangkan kedua adalah sumber alam
yang bisa menimbulkan suatu rangsangan untuk penggunaan lebih lanjut.
ASAS 6
Asas ini adalah pernyataan
dari teori Darwin dan Wallace. Pada jasad hidup terdapat perbedaan sifat
keturunan Dalam hal tingkat adaptasi terhadap faktor lingkungan fisik atau
biologi. Kemudian timbul kenaikan kepadatan populasinya sehingga timbul persaingan.
Jasad hidup yang kurang mampu beradaptasi akan kalah dalam persaingan. Dapat
diartikan pula bahwa jasad hidup yang adaptif akan mampu menghasilkan banyak
keturunan daripada yang non-adaptif.
ASAS 7
adanya keteraturan yang
pasti pada pola faktor lingkungan pada suatu periode yang relatif lama.
Terdapat fluktuasi dalam turun-naiknya kondisi lingkungan di semua habitat,
tetapi mudah ataupun sukarnya untuk diramal berbeda dari satu habitat ke
habitat lain. Dengan mengetahui keadaan optimum pada faktor lingkungan
bagi kehidupan suatu spesies, maka perlu diketahui berapa lama keadaan tersebut
dapat bertahan.
ASAS 8
Kelompok taksonomi tertentu
dari suatu jasad hidup ditandai dengan keadaan lingkungannya yang khas. Spesies
dapat hidup berdampingan dengan spesies lain tanpa adanyan persaiangan, karena
masing-masing memiliki keperluan serta fungsi yang berbeda-beda di alam.
ASAS 9
Keanekaragaman komunitas dapat
dikatakan sebanding dengan biomassa dibagi produktivitas, dengan persamaan
seperti berikut ini.
T = K x (B/P) ; D ≈ T
T = waktu rata-rata
penggunaan energi
K = koefisien tetapan
B = biomassa
P = produktivitas
D = keanekaragaman
Asas ini dapat mengandung
arti, bahwa efisiensi penggunaan aliran energi dalam sistem biologi akan
meningkat dengan meningkatnya kompleksitas pada organisasi sistem biologi didalam
suatu komunitas. Pada asas ini menurut Morowitz (1968) bahwa adanya hubungan
antara biomassa, aliran energi dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
ASAS 10
Sistem biologi menjalani
evolusi yang Mengarah kepada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam
lingkungan fisik yang stabil, dan memungkinkan berkembangnya
keaneka-ragaman. Implikasi dari asas ini bahwa sebuah komunitas dapat
dibuat tetap muda dengan jalan memperlakukan fluktuasi iklim yang teratur. Atau
pada komunitas buatan lahan pertanian dengan jalan mengambil daun-daunannya
untuk makanan hewan.
ASAS 11
Ekosistem, populasi atau
tingkat makanan yang sudah dewasa memindahkan energi, biomasa, dan keanekaragaman
dari tingkat organisasi yang belum dewasa. Dengan kata lain, energi,
materi, dan keanekaragaman mengalir melalui suatu kisaran yang menuju ke arah
organisasi yang lebih kompleks. (Dari subsistem yang rendah keanekara-gamannya
subsistem yang tinggi keanekaragamannya).
ASAS 12
Populasi dalam ekosistem
yang belum mantap, kurang bereaksi terhadap perubahan lingkungan fisikokimia
dibandingkan dengan populasi dalam ekosistem yang sudah mantap. Populasi dalam
lingkungan dengan kemantapan fisiko kimia yang cukup lama, tak perlu berevolusi
untuk meningkatkan kemampuannya beradaptasi dengan keadaan yang tidak stabil. Implikasi
dari asas ini bahwa sesungguhnya tidak ada sebuah strategi evolusi yang terbaik
dan mandiri, semua tergantung pada kondisi lingkungan fisik. Kesimpulannya
bahwa populasi pada ekosistem yang belum mantap, kurang bereaksi terhadap
perubahan lingkungan fisikokimia dibandingkan dengan populasi pada ekosistem
yang sudah mantap.
ASAS 13
Lingkungan yang secara
fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam
ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi
lebih jauh lagi.
ASAS 14
Derajat pola keteraturan
naik-turunnya populasi tergantung pada jumlah keturunan dalam sejarah populasi
sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar